WARKAH KASIH UNTUK SI USTAZ

buat si dia ustaz,

pertemuan pertama kita bermula 3 minggu yang lalu..aku mengenali kamu didalam suatu majlis ilmu..majlis doa tahlil..disana...aku melihat kamu menjadi imam dalam solat magrib..aku terpegun...terpesona aku seketika apabila mendengarkan bacaan2 solat yang kamu perdengarkan..sungguh...terpaku aku seketika..

ustaz,
buat pertama kalinya aku terbuka pintu hati untuk kaum "adam" setelah sekian lama aku menguncinya tanpa sebab..kamu berjaya membuat hatiku berlagu riang...ingin aku kenali siapa keluarga kamu...aku pasti...ibu dan ayahmu berbangga punya anak spt kamu...benar aku ingin mengenali keluarga kamu...ingin aku pelajari bagaimana dapat mendidik anak spt kamu...agar aku dapat mendidik anak2 "kita" kelak ^_^

ustaz,
 terpesonaku kepada kamu bukan setakat itu, mendengarkan kamu perlu menyambung majlis tahlil e2 membuatkan aku semakin ternanti2..kamu agak gelisah ketika itu...kamu kelihatan gugup di pandanganku mungkin ramai gadis yang memerhatikan kamu sehingga kamu segelisah itu...  

ustaz owh ustaz,
bicara antara kita hanya..."boleh ambilkan air?" "owh nk air" selebihnya hanya senyuman yang saling bertukaran...bukan niatku untuk menggoda tapi...waktu itu hanya kamu yang paling hampir dengan bekas air dan aku ingin mengadakan jarak antara kita sepaya kita x saling bersentuhan...harap kamu lebih mengerti...

ustaz ku,
aku harap ini bukan pertemuan terakhir kita...mengenali kamu membuatkan aku terfikir tentang syarat2 mencari pasangan hidup...pertama keturunan...kedua agama...ketiga harta....keempat rupa...harapanku kamu jodohku...doaku kamu imamku...andai kamu bukan untukku...aku pasra dengan ketentuanNya...

wassalam ^_^   

SEKADAR CORETAN..

aku x tahu apa yang inginku coretkan..cerita apa yang ingin ku persembahkan..buntu keliru..sakit sesak..aku tahu..mengapa...tapi benak hatiku tertanya mengapa aku..air mata ini sudah tidak mampu mengalir lagi.."aku benci kamu"ucapan keramat yang membuat aku buntu...hati ini terluka lgi..lebih pedih dari semalam..kepada hati ku tanamkan sesuatu...belajar menghormati...usah merayu pada yg dh benci...sakit..luka kali ini amat dalam..ku kira x mampu diubati lgi..kanapa aku yang DIA pilih...

syah...dgr sini elok2....kau mmg x leh nk bahagiakan org ko ni hidup nyusahkan org je...leps sorg,sorg ko nk nyushkan...ko ni x puas2 lgy nk skitkn hti org ke hah...sedar2 ar ko x layak jdi kwn spe2 pn...jdi shabat??ko ingt lyk....sdar la sikit...ko mmg x lyk ko fahm x??dh2 la...sedar diri k...ko kwn ngn spe pn akan benci menyampah meluat ngn ko tau x??blah la ko dri hidup smua org...ko x lyk pn utk dpt waemah kenalan pn...x habis2 nk nyusahkn org...ko nk brape owg ckp benci kt ko hah??1 dunia ckp benci kt ko bru ko nk sedar diri??menyusahkan...

e2 la aku....mmg selalu nyusahkan org skrg pn spe menyusahkn owg utk bce coretan yg enth ap2 ni kn...aisyah2 ko ni mmg menyushkan...maaf....sye hanye tau mnyusahkan owg...jutaan terima ksih sbb sdi bce harap2 x mnyusahkan mta anda...tq

MAAFKAN AKU TEMAN

dia...sahabat yang mengajarku erti kehidupan...dia...gadis yg sopan dan mengajarku erti kesopanan...aku...masih perlu banyak belajar drinya...namun...aku sering membuatnya terluka..adakala...bicara bibir ini...terlalu tajam hingga membuatnya terluka..aku rindukn dia...jarak dan waktu memisahkan kami...hilangnya bermakna hilang la aku...dia bukan skdar shbtku..dia jua sudraku...aku dan dia umpama kmbar yg x seibu dan sbpa..segala ap yg hndak dsmpaikan hnya gne telepati...masa besar kuasaNya..jika aku sakit..maka sakit lah dia...aku x sedar smua ni...a'awalnya ku anggap skdar kbtulan..kebtln yg krp b'lku...dia teman dia shabat...disaat aku memcoretkan sesuatu...mata ini sudah kering air mata...aku bimbng khilangn dia...ahh...lidah ini msih setajam pisau...masih melukakn hatinya...bagaimana untuk aku ubatinya....terseksa sungguh rsa ini....sakitnya hati ini.....dia sentiasa ingin melihat aku bhagia...tapi aku...sering membuat dia terluka...maafkan aku...maafkan aku...doaku agar pintu hatimu akan terbuka untuk memaafkan aku...

wassalam...:(

NAK BERJIWANG SAT NA ( P2 )

kamu seseorang yang membuatkan aku tersenyum bahagia kini...

aku..satu dari mereka..
hadirku pasti tidak pernah kau sedari..
namun tanpa sedar hati ini kamu sudah curi..
peribadimu..terus menambat hatiku..
aku keliru..

aku satu dari mereka..
kehadiranku tidak pernah kelihatan dimata kamu..
namun..cemburuku hadir bila mereka beramah mesra dengan kamu..
aku buntu..keliru..

aku satu dari mereka..
berusaha menerima antara kita tidak akan pernah kenal..
berusaha untuk melupakan segalanya..
berusaha mencari kekuatan yang dipinjam olehNya..
namun...kamu hadir dalam lena indahku..
sekali lgi aku buntu..
apa petanda yang DIA hendakku tahu..

kesakitan ini membuatkan aku hilang kawalan..
kesakitan ini membuatkan aku sangat ingin miliki kamu..
walau aku tahu...semua itu mustahil..
namunku yakin..jika DIA takdikan kamu untuk aku..pasti...
akan ada pertemuan yang kamu sedari hadirku kelak..
jika tidak...coretan ini sekadar coretan... :)

sama ada kamu utkku atau tidak...
doaku sentiasa bersama disetiap langkahmu..
andai tiba satu saat yg aku akn di miliki..
maka disaat itu jua..rasa ini akan mati...

kerana aku satu daripada mereka... :)
wassalam... :) :) :)

KASIH SANG AYAH

Ayah..
insan ini terlalu banyak berjasa kepada kita..
Ayah..
telalu banyak bersabar melayani karenah kita..
Ayah..
semoga Allah terus memberkati kehidupanmu di dunia dan di akhirat..

kali ini pengkosian sya masih di ambil dari iluvislam.com moga2 kita dapat pengajaran dan iktibar dariNya insya'allah..

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya dikala melihat ayahnya mengusap wajahnya yang mulai berkerut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.
Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya: "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok?"
Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.
Si ayah menjawab: "Sebab ayah seorang lelaki."
Anak perempuan itu berkata sendirian: "Saya tidak mengerti." disulami dengan kerutan di kening kerana jawapan ayahnya membuatnya dirinya kebingungan.
Ayah hanya tersenyum. Dibelainya rambut anaknya itu lalu menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan: "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki."
Demikian bisik si ayah, menambahkan kebingungan di hati si anak.
Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"
Lantas Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarga memang akan kelihatan demikian."
Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari jawapan, mengapa wajah ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya kian membongkok?
Sehinggalah pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung."
"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".
"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."
"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."
"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."
"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-anaknya."
"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka,walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."
"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga (seri/penyokong), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."
Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh.
Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

sungguh hebat insan bergelar ayah/abah/abi/walid/dll..jasa dan pengorbanannya x terlihat..bagi kaum adam diluar sana...jadi la ketua/pemimpin yang terbaik agar keluarga kalian kelak memperoleh keberkatan dariNya.

wassalam... :)

CINTA DAN PENCARIAN

Saya tertarik dengan satu soalan yang dibawakan oleh seorang user komuniti.iluvislam berkenaan jodoh.
Persoalannya, "Betulkah kita hanya menanti si bulan (si dia) yang bernama jodoh? Usaha tidak perlu ke?"
Pada mulanya saya tersenyum.
Yelah, lagi-lagi jodoh. Lagi-lagi isu jodoh.
Namun, setelah saya fikir-fikirkan kembali. Soal jodoh ini bukan suatu soal yang boleh diremeh-remehkan sebenarnya. Saya kira, hampir setiap dari manusia itu akan melalui satu tahap di mana mereka akan mula memikirkan tentang persoalan jodoh.
Justeru, silap dalam kefahaman terhadapnya mampu memberi kesan negatif yang cukup besar terhadap masyarakat. Gejala sosial yang menular dengan sungguh dahsyatnya pada masyarakat kita kini juga tidak dapat tidak, salah satu faktornya adalah kesilapan dalam memandang isu jodoh ini.
Jadi akhirnya, saya memilih untuk menulis tentang isu evergreen itu di sini.
Ramai yang keliru
Jika kita lihat pada masyarakat sekeliling kita hari ini, dapat kita simpulkan bahawa ramai yang keliru berkenaan persoalan jodoh.
Sejak di bangku sekolah lagi kita dapat melihat remaja-remaja kita ramai yang sudah mula 'mencari' jodoh mereka. Untuk mencari 'kecocokan', mereka mula kenal-mengenal. Surat-surat cinta, sms, dan berbagai cara lagi mereka gunakan untuk memastikan adakah si dia itu 'jodohku'?
Kemudian, gejala ini berlaku dengan semakin rancak apabila pelajar-pelajar mula masuk di universiti-universiti. Ramai yang tidak mahu kelepasan dalam 'berusaha' untuk jodoh mereka. Dengan kemudahan IT yang lebih canggih, sms, chatting, e-mail, dan facebook digunakan untuk mencari pasangan idaman mereka. Kemudiannya, ramai yang terjebak dengan gejala 'couple'.
Mereka hangat bercinta.
Namun, menurut apa yang saya lihat sendiri di hadapan mata ramai yang akhirnya 'clash' ataupun istilah lainnya 'break-up'. Yang berkekalan mungkin ada, namun bilangannya tidak banyak. Bahkan, tidak kurang juga mereka yang telah berkali-kali tukar pasangan, namun tetap jodoh mereka tidak diketemukan.
Janji-janji setia di waktu kehangatannya cinta, kebanyakannya hanya tinggal kata-kata yang menyakiti jiwa.
Namun, mengapa semua ini berlaku?
Usaha telah kita letakkan, namun mengapa masih si dia yang bernama jodoh tidak hadir-hadir dalam hidup kita?
Atau apakah selama ini kita silap dalam berusaha?
Jodoh – suatu ketentuan?
Sebelum saya heret permasalahan ini dengan lebih mendalam, suka saya sentuh dasar topik ini yakni perihal jodoh.
Jodoh, adakah ia suatu ketentuan?
"... Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." - [Surah Ath-Thalaq, 65: 3]
Benar. Jodoh itu merupakan salah satu ketentuan dari Allah.
Malah, bagi orang Islam, meyakini Qadha' dan Qadar yang ditentukanNya merupakan suatu kewajipan. Beriman kepada Qadha' dan Qadar, merupakan salah satu dari rukun iman. Yakni bererti, tidak beriman kepadanya akan membawa kepada iman yang tidak sempurna.
Sebagaimana dalam sebuah hadis mahsyur berkenaan rukun Iman (saya hanya memetik sebahagian darinya),
Malaikat jibril yang pada ketika itu menyerupai seorang lelaki berkata, "Kemudian beritahukanlah padaku tentang Iman."
Rasulullah s.a.w. bersabda,
"Iaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari penghabisan - kiamat - dan hendaklah engkau beriman pula kepada takdir(Qadha' dan Qadar), yang baik ataupun yang buruk -semuanya dari Allah jua."
Lelaki itu berkata: "Tuan benar."
[HR. Muslim]
Maka di sini perlu kita lihat bahawa soal jodoh dan pertemuan ini semuanya berada terletak pada ketentuan Allah. Tiada sesuatupun yang akan berlaku, melainkan dengan izinNya.
Berbalik pada persoalan awal kita, maka perlukah kita berusaha untuknya?
Usaha yang sebenarnya
Sudah menjadi sunnatullah (hukum alam, berdasarkan ketetapan Allah), bahawa dalam mendapatkan apa-apa sahaja di dalam dunia ini, kita perlu kepada sesuatu yang kita panggil 'usaha'.
Baik. Bagaimana untuk kita berusaha dalam soal jodoh ini? Adakah sejak sekarang, kita seharusnya sudah mula berusaha mencari?
Saya sependapat dengan Ustaz Hasrizal.
Dalam persoalan usaha ini, pertamanya, ada baiknya kita ukur kain di badan sendiri dahulu.
Jika dalam masa terdekat kita tahu yang kita belum bersedia untuk melangsungkan pernikahan (atas apa-apa sebab sekalipun), maka 'usaha mencari @ menawan' itu masih tidak perlu.
Masa terdekat itu kita boleh ambil dalam lingkungan setahun.
Ya, tidak perlu. Mengapa?
Kerana apabila kita sudah mula mencari, dalam keadaan diri langsung amat jauh dari persediaan untuk menikah itu sendiri, maka, banyak masalah bakal timbul. Percaya?
Setelah berkenal-kenalan, dan saling meminati mungkin, sudah menjadi lumrah kedua-dua insan itu pasti mahu mengikat diri mereka dengan 'pasangannya itu', dengan suatu ikatan atau perhubungan. Melalui ikatan itu mereka akan rasa saling memiliki dan punya masa depan bersama.
Namun, cuba katakan, apakah masih ada ikatan yang sah (halal) yang dapat ada antara dua orang bukan mahram, selain dari ikatan pernikahan?
Tiada.
Yang ada mungkin persaudaraan dalam Islam. Dan, itu tidak mengubah apa-apa, kerana ia tidak pula menghalalkan mereka untuk saling berhubungan.
Lalu, akhirnya kita dapat melihat ramai di antara mereka yang ber'couple' dan mengadakan janji setia untuk mengikat perhubungan mereka.
Dan tempoh masa yang masih panjang (dari masa pernikahan) tadi akan menarik mereka untuk membuat perkara-perkara lain pula. Zina hati jangan di cerita. Zina tangan (persentuhan) dan zina-zina lain juga dengan mudah dapat dilakukan apabila diri sudah tidak mampu lagi menahan syahwat.
"Mata boleh berzina dgn melihat, lidah boleh berzina dengan bercakap, tangan boleh berzina dengan berpegangan. Kaki boleh berzina dengan berjalan ke arah tempat maksiat. Hati pula boleh berzina dgn merindui, mengingati dan membayangi si dia." - [HR Bukhari dan Muslim]
Malah akhirnya, berdasarkan pemerhatian saya sendiri, tidak ramai di antara mereka yang dapat mempertahankan hubungan mereka. Perpisahan terjadi.
Itulah hasilnya apabila perhubungan yang diadakan hanya dilandaskan atas suka sama suka, tetapi tidak hadir bersamanya tanggungjawab. Dan kesilapan kita juga, yang kadang meletakkan ketepi kuasa Allah dalam persoalan jodoh. Na'udzubillahimindzalik.
Dan wahai hati-hati yang suci.. Jikalaupun ikatan yang dibina itu mampu berkekalan sekalipun, namun, apakah yang masih kita mahu berharap padaNya, jika usaha yang diletakkan pun tidak menepati kehendak syarak atau lebih jelasnya, bertentangan dengan kehendak Allah?
Justeru, di sini suka saya tekankan sekali lagi.
Jika kita tahu bahawa kita belum lagi merancang untuk memasuki gerbang pernikahan dalam tempoh terdekat ini, justeru, tidak perlulah pada usaha 'mencari jodoh'. Dikhuatiri, usaha itu hanya bakal mengundang perkara buruk kepada rumah tangga kita kelak.
Jodoh itu dalam ketentuanNya, maka, jika kita mahu berusaha pun, mengapa kita perlu mengambil usaha-usaha yang tidak Dia suka? Bukankah akhirnya, Dia juga yang menentukan segala?
Jika sudah mampu
Seperti yang saya katakan bagi mereka yang sudah merancang untuk melakukan pernikahan dalam masa terdekat, tidak salah untuk mereka mula 'berusaha untuk mencari' bakal pasangan mereka. Dan semestinya dalam tempoh ini, batas-batas pergaulan tetap perlu dijaga.
Sebaik-baiknya, kita ikuti sunnah. Baik di pihak lelaki maupun perempuan. Yakni jika sudah ada yang berkenan, gunakan orang tengah untuk mengenali latar belakang mereka, dan juga memanjangkan hasrat.
Dan jika merasakan tempoh untuk berkenal-kenalan itu diperlukan, maka ambillah jalan untuk bertunang. Walau tetap, ia tidak menghalalkan apa-apa, namun ia adalah ruang terbaik untuk mereka saling berkenal-kenalan sebelum bernikah.
Usaha yang perlu digerakkan - Men'jadi' & Mempersiapkan diri
Ok. Kalau kita ini agak-agaknya lambat lagi mahu bernikah, maka adakah ini bererti kita tidak perlu berusaha apa-apa?
Tidak juga sebenarnya. Usaha itu masih tetap ada.. tetapi dalam bentuk lain la.
Usaha yang perlu kita letakkan itu adalah lebih kepada 'MENJADI" daripada 'MENCARI'.
Ya. Kita pasti mahukan mereka yang soleh/ah untuk menjadi pasangan kita. Itu telah menjadi lumrah. Oleh itu, dalam kita mahu mendapatkan yang soleh, kita perlu JADI soleh terlebih dahulu. kan?
Iya. Kerana sesungguhnya, Allah akan menyediakan pasangan buat kita, sesuai dengan tahap keimanan diri kita juga.
Sebagaimana firmanNya dalam surah An-Nur, ayat ke-26,
"Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." - [Surah An-Nur, 24: 26]
Makanya, mahukan pasangan yang baik, usahanya, menjadi baik terlebih dahulu. Ini lebih utama. Allah yang menetapkan jodoh kita, maka kita perlu yakin, inilah cara yang sebaik-baiknya.
Jika kita hanya limitkan definisi usaha kita hanya pada mencari, maka pada saya, kita sudah silap besar.
Mungkin... pasangan kita itu 'tampak' soleh, tetapi tetap, kita akan dapat pasangan sesuai dengan tahap iman kita juga. Baik akan dapat baik, inshaAllah. Jahat dapat jahat.
Kalau jalan yang diambil pun kurang bertepatan dengan syarak, maka tak perlulah kita nak mengharapkan sangat yang baik dan sentiasa menjaga diri.
Dan pada saya, usaha lain juga, yang tidak kurang utamanya, adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan.
Mengapa? Kerana membina masjid hakikatnya bukan takat sehari dua. Tidak cukup. Cuma, jika kita mahukan masjid yang bertahan sehari dua juga mungkinlah.
Oleh itu, persediaan dari sudut mental dan ilmu itu amat-amatlah perlu sejak sekarang lagi.
Sebagai lelaki, kita perlu melatih diri kita agar mampu memimpin, mampu hidup berdikari. Dan sudah tentu kemudiannya mampu menjadi qudwah atau contoh tauladan yang baik buat keluarga.
Sebagai wanita pula, persiapkanlah diri kalian dengan ilmu. Harapannya, dengan tarbiyyah (didik) dari tangan-tangan kalian, anak-anak itulah yang bakal menjadi pejuang-pejuang Islam suatu hari nanti, inshaAllah. Kalian perlu sedar, bahawa kalianlah pentarbiyyah utama generasi masa hadapan. Masa depan umat, hakikatnya, terletak di tangan-tangan kalian.
Dan tanggungjawab sebesar itu, seharusnya disertai dengan persiapan yang tidak kurang besarnya juga.
Latihan-latihan dan persiapan diri ini... mampukah dilakukan hanya sehari dua, atau cukupkah hanya sebulan sebelum pernikahan?
Sudah tentu tidak.
Maka ayuh, kita mula mempersiapkan diri kita mulai hari ini juga.
Jika redha Allah yang dicari...
Sudah nampak apa yang harus dilakukan?
Saya jadi teringat akan kisah saya masa sekolah dahulu. Melihat rakan-rakan ramai yang ber'couple', perasaan takut itu muncul, dikhuatiri nanti semua habis dikebas orang (haha.. ye ke?).
Oleh sebab itu saya juga tidak terlepas dalam usaha mencari jodoh ini, kononnya. Dan diringkaskan cerita, di waktu saya hampir saja mahu mengambil tindakan itu (ber'couple'), saya diberikanNya petunjuk (dalam bentuk ilmu dan kefahaman) bahawa rupanya pemahaman saya selama ini silap. Alhamdulillah.
Jika mahu diikutkan, tatkala petunjuk itu sampai, boleh sahaja saya untuk menidakkannya, dengan tetap meneruskan perancangan dan 'kehendak' saya. Namun, saya sedar, bukankah tindakan saya itu hanya suatu tindakan yang bodoh?
Allah sudah pun memberi petunjukNya, dan ditakuti, selepas ini, Dia tidak lagi ingin memberi petunjuk kepada saya, atas sebab saya tidak pandai menghargai petunjuk yang telah Dia berikan. Maka, bukankah pada hakikatnya saya hanya menzalimi diri saya sendiri?
Justeru, suka saya katakan, jika petunjuk Allah yang kita cari, jika redha Allah yang kita mahukan dalam rumah tangga kita nanti, maka berusahalah... dengan usaha yang sesuai dengan apa yang Allah izinkan.
Jika kita sibuk menggauli perempuan sana, perempuan sini, lelaki sana, lelaki sini, sedangkan, jodoh kita masih belum kita ketahui siapa, maka, pada pendapat peribadi saya, kita juga seakan-akan sudah berkhianat kepada bakal jodoh kita nanti. Benarkah? Ya, kerana kemesraan dan sebagainya itu, bukankah hanya layak untuk pasangan halal kita sahaja? Dan di pihak kita pun, kalau boleh, sudah tentu kita juga mahukan mereka yang soleh dan masih terperlihara juga bukan?
Kerana.. sudah menjadi lumrah manusia, akan lebih tertarik pada sesuatu yang terpelihara dan terjaga.
Dan sudah tentu, apa yang menjadi lebih besar lagi, adalah kerana kita seakan-akan menidakkan kuasa Allah ta'ala. Na'udzubillahimindzalik. Terkadang, kita lebih 'beriman' (percaya) kepada usaha kita, berbanding iman (kepercayaan) kita terhadap Qadha' dan Qadar yang ditentukan Allah.
Ya. Manusia itu digalakkan berusaha. Namun, usaha-usaha yang mengundang murkaNya, apakah itu akan dikiraNya sebagai usaha yang baik dalam isu jodoh ini? Jika kita mahukan pasangan yang tidak soleh, mungkin.. ia masih dapat dikira sebagai usaha.
Namun, bukan itu yang kita mahukan bukan?
Di sini, kita perlu yakin bahawa hakikatnya, setiap apa-apa yang berlaku itu, berada dalam kekuasaanNya. Gejala zina, buang anak dan sebagainya pada hari ini, atas kefahaman dan kepercayaan yang silap dalam hal ini juga.
Justeru, ayuh kita kembali meletakkan Al-Qur'an dan sunnah sebagai teras dalam hidup masyarakat kita.
Yakinlah, jalan yang Allah tentukan ini, bukan untuk menidakkan fitrah kita. Tidak. Sebaliknya, Allah mahu memeliharanya. Ianya, demi kebaikan kita juga.
Wahai hati-hati yang suci. . .
Katakanlah,
'Jika petunjukNya telah sampai, masihkah aku mahu menidakkannya?'
" ... Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan membukakan jalan keluar bagiNya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." - [Surah Ath-Thalaq, 65: 2-3]
- Artikel iluvislam.com

erm...sekali lagi pengkongsian dari iluvislam.com.....semoga pencarian anda di permudahkan olehNya...
wassalam.... :)

Jika Hati Jatuh Cinta

NAK BERJIWANG SAT NA...(P1)

ini kisah aku dan dia...sehingga kini aku masih mencarinya...apa tujuan ku mencarinya....sekadar ingin melihat dia bahagia...hanya itu yang ku pinta.....

dia...lelaki pertama yang berjaya membuka pintu hatiku...perkenalan kami..unik..sangat unik...dia...lelaki yang terlalu sabar dengan kerenahku...aku terharu....

dia percaya...dalamku kasar tingkahku....ada kelembutan yang kusembunyi di lubuk paling dalam....setiap kali bertemu...kekasaranku ku serlahkan padanya...dengan harapan...biarla dia pergi memcari yang lebih baik dariku...walaupun ketika itu hati ini sudah ada sayang untuknya...

dia...terlalu sabar dengan karenahku...sabar...terlalu...caraku yang sering tidak pernah mengendahkan dia...dia sabar dan mengalah...

aku rindu dia....sangat rindukan dia...kesabaran dia...ketulusannya...kematangan nya...walaupun usia kami terlalu muda ketika itu...

ya allah...bahagiakan dia dimana pun dia berada...sungguh...aku terlalu ingin menemuinya...

maaf kawan2 terjiwang plak memalam ni....
masih tercari dan mencari... m**d f******l bin z****l a****n...sye masih mencari kamu.... :(

wassalam...

INI KISAH KAMI

setelah beberapa hari menghilangkan diri atas kesibukan yang melampau huhuhu~akhirnya sya kembali dengan cerita2 yang kononnya menarikla huhuhu~
mula2 sya nk story pasal midtest yang merungsingkan kami huhuhu~walaupun merungsingkan sempat gk la sya candid beberapa pic huhu~jgn mrh ya kwn2
                amacam ada mcm ala2 kusyuk x hahaha~
                 gaya2 owg pening nk goreng ape hihihi~
then sya nk story psl kteowg bersama bongkah2 ciptaan kami...ingt nk jdi cikgu tadika senang??ssh tau kteowg kne belajar mcm ne bdk2 rsa alami and apa pengalaman dyorg mse main 2 huhuhu~silap report kosong markah huhuhu~ jgn pandang mudah bidang kami ni ya...so ni antara permainan blok/bongkah kami...
      nie bongkah kad bord ye kawan2 jangan x tau k...
                bongkah kayu....terbaik utk kanak2 para2 ibu n guru digalakkan sediakan untuk anak2 anda
              proses pembinaan bermula hihihi~
                       akhirnya binaan siap hihihi~
kami benar2 dilatih seperti kanak2 apa yang kanak2 lakukan  kami perlu lalui dulu....mmg lucu..tapi itu yamg perlu kami lakukan...bila mcm 2 tersa zaman kanak2 kembali lgi seronok and enjoy sgt2...bru2 ni sya blik johor...beria sya g bukit jalil dengan confidentnye tetibe ada org ckp.."dik2 bus g johor dah x de kt cni kne g TBS..hampa seyh..memacam dlm otk mse 2 serabut bimbang mcm2 rasa..dh la first time g sne tkut sgt huhuhu~tpi alhamdulillah...smuanya b'jalan lancar...berdebar mmg berdebar..tpi semangat nk blik menguasai segalanya...

       ni tiket blik johor...mmg best n terbaik la TBS
erm berkisar blik johor...sya blik johor ada sbb tersendiri...selain rindu pada keluarga tercinta...sya and kaum kerabat yang lain*adik-bradik la meraikan ulangtahun kelahiran ibu sya pada 4/3 yang lalu yang ke 56 tahun..melihat kegembiraan di wajahnya...membuatkan sya tenang and happy sgt...mungkin benar owg kta kasih sayang ibu terselah bila anak2 smua b'jaya n b'kumpul b'sma nya...bila sya taip ni sya rindu sgt2 ngan ibu walaupn bru balik...tpi sya ttp rindu ibu...so sempena hari lahir ibu...kami dh sepakat nk hadiahkan ibu...
      hadiah wat ibu tercinta...melihat senyuman dy wajahnya membuatkan kami bahagia....
msih lagi berkisar tentang hari lahir...bila bonda menyambutnya tentu sekali cucunya nk tumpang sekaki...
bufday ucci 13/3 tpi sje dy nk smbut awal siap tanye lgy x ada api2 ke tok ibu huhuhu~comel betul dy..
so smpai cni dlu k...mmg byk story nk dkongsikan...tpi ckup untk hari ini...wassalam...:)